ROUTING STATIC 5 ROUTER pada CISCO


Pada lab kali ini saya membahas tentang routing static di cisco. Di sini saya menggunakan 5 router. Tujuan dari lab ini adalah untuk menghubungkan beberapa network yang berbeda. Dan nantinya antar pc ketika ping bisa saling berkomunikasi.

Berikut topologinya routing static 5 router:


Langkah pertama, kita konfigurasi ip adddress pada masing-masing router sesuai topologi di atas. Untuk perintahnya bisa di lihat pada gambar.






Selanjutnya kita buat routing table nya mengenai network yang dituju. Jadi kita buat route pada setiap router. Dengan perintah ip route (ip network yang dituju) (subnetmask nya ) (gateway/jalan yang akan dilalui router pertama kali jika ingin menuju ke network tujuan).






Selanjutnya jangan lupa konfigurasi ip address nya pada masing-masing pc satu jaringan dan jangan lupa di beri gateway nya.





Setelah itu lakukan uji coba dengan melalukan ping antar pc dan ping ip router dari pc karena tadi sudah membuat route untuk router maka hasilnya ttl yang berarti semua network yang berbeda sudah terhubung dan antar pc bisa komunikasi.


KONFIGURASI SCOPE DAN TARGET SCOPE PADA GNS3

Pada saat kita menggunakan Fitur check gateway pada route Mikrotik, maka kita bisa mengetahui kondisi dari Gateway yang dilewati sebuah paket routing, namun fitur check gateway ini hanya bisa memantau gateway yang terjangkau router saja, sehingga tidak bisa memantau gateway yang di luar jangkauan router kita (Nexthop). Lalu bagaimana cara kita jika ingin memantau kondisi gateway yang diluar jangkauan kita? Caranya yaitu kita bisa memanfaatkan Scope and Target Scope di Mikrotik. Scope adalah suatu metode dalam pengecekan gateway pada mikrotik, sedangkan Target Scope adalah nilai scope maksimum dari semua rute lain yang terjangkau. Biasanya scope and Target Scope digunakan untuk static routing yang menggunakan gateway recursive (gateway yang tidak terkoneksi langsung).

Berikut gambaran scope and target scope pada masing-masing Tipe Routing.

Untuk konfigurasnya kalian bisa lihat video berikut ini.

KONFIGURASI CHANGE TTL DI MIKROTIK

Change TTL(Time To Live) bertujuan untuk merubah nilai TTL Ke arah client maupun merubah nilai TTL yang ke arah luar/internet. Time To Live adalah suatu nilai pada paket data yang menyatakan berapa lama paket tersebut bisa beredar/berjalan-jalan dalam jaringan. Nanti nilai TTL akan berkurang 1 pada setiap paket data melewati router beberapa saat sebelum forwarded decision.

Berikut langkah konfigurasnya:


KONFIGURASI ROUTING TYPE PADA GNS3



Routing Type bertujuan untuk keamanan dan juga bisa dilakukan sebagai pengeblokkan. Disini ada 4 Type yaitu Blackhole, Prohibit, Unicast, dan Unreachable yang memiliki fungsi masing-masing.

Type Blackhole bertujuan untuk melakukan pengeblokan paket routing secara diam-diam sehingga client tidak bisa mengetahui permasalahannya.
Type Prohibit bertujuan untuk mengirimkan kepada client sebuah pesan eror ICMP administratively prohibitied (type:3 code:13).
Type Unicast adalah jenis routing default yang diberikan ketika kita membuat sebuah static routing.
Type Unreachable bertujuan untuk membloking paket dengan memberikan sebuah pesan error icmp host unreachable (type:3, code:1).

Untuk konfigurasinya dan pembuktian pada masing-masing type kalian bisa lihat video berikut ini:


CISCO Penggabungan Lab DHCP Server Router dan Routing pada Switch MLS


Ada kasus begini :


  • buatlah routing pada switch mls pada cisco dengan beri ip secara dhcp. ip yang digunakan adalah 192.168.x.0/28 dan 192.168.x+10.0.28

Langkah pertama kita buat topologinya sesuai kasus di atas



Selanjutnya kita buat vlan dan mendaftarkan interface ke dalam kelompok vlan. Di sini saya membuat 2 kelompok vlan yaitu vlan 10 dan vlan 20. Dan saya memberi nama di setiap vlan tersebut yaitu vlan 10 namanya tkj1 dan vlan 20 namanya tkj2. Selanjutnya  saya masukkan interface nya ke dalam kelompok vlan tersebut yaitu int f0/1, f0/2 masuk ke dalam vlan 10 dan int f0/3, f0/4 masuk ke dalam vlan 20.




Selanjutnya kita lihat dengan perintah do sh vlan. Maka akan muncul vlan yang kita buat tadi beserta pengelempokkan interface nya.




Selanjutnya kita menambahkan ip address ke interface router yang mengarah ke switch. Untuk perintahnya bisa lihat pada gambar di bawah ini.




Selanjutnya kita daftarkan ip nya ke dalam vlan. Dengan cara masuk ke interface pada masing-masing vlan dan isikan ip nya beserta subnetmask nya.




Selanjutnya kita konfigurasi routing agar nantinya kita ping dengan vlan yang bebeda bisa ttl dan saling terhubung



Selanjutnya kita dhcp pada setiap client maka akan mendapat ip address secara otomatis.






Setelah itu kita coba ping dengan antar pc yang berbeda vlan maka akan ttl




KONFIGURASI LOAD BALANCE PBR DI MIKROTIK


Load Balance PBR (Policy Based Routing) adalah salah satu metode dalam pemisahan jalur. Di sini sebenarnya ada 2 cara dalam pemisahan jalur yang disediakan oleh mikrotik yaitu dengan Routing Mark dan Rute Rules. Di sini saya menggunakan cara routing mark. Jadi di sini saya memiliki dua buah ISP yaitu ISP A dan ISP B dan saya memiliki dua buah pc. Di sini nanti PC-1 saya menginginkan agar terkoneksi dengan ISP A dan PC-2 terkoneksi dengan ISP B. Maka untuk konfigurasinya lihat pada tutorial dalam bentuk video berikut ini!!!