Debian adalah sistem operasi free yang berasal dari kata freedom yang berarti
kebebasan untuk komputer anda. Disini saya menggunakan sistem operasi server
nya adalah debian versi 8.11.
Berikut langkah-langkahnya:
Klik virtual machine yang kita buat tadi
kemudian klik pengaturan
Selanjutnya kita konfigurasi cd/dvd untuk
melakukan booting installasi. Pilih
penyimpanan kemudian klik kosong kemudian klik gambar dvd untuk
memasukkan dvd
Cari lokasi iso debian berada, untuk proses
instalasi nya kita mengggunakan dvd1 kemudian klik open
Setelah memasukkan dvd nya maka akan muncul
gambar dvd nya
Setelah memasukkan dvd nya, selanjutnya
konfigurasi jaringan. Yaitu di menu jaringan, untuk Adaptor 1 yang pilih
Terbridge dengan wireless
Untuk adaptor yang 2 arah kan ke virtualhost nya
Setelah selesai proses memasukkan dvd dan
konfiugrasi jaringan. Selanjutnya jalannya virtual machine nya dengan klik
start
Tampilan pertama dalam proses instalasi ini akan
muncul type instalasi, jika kita ingin menginstall dengan metode GUI pilih
graphical install dan jika ingin menginstall dengan metode text bisa pilih opsi
install. Di sini saya memilih install
Selanjutnya pilih bahasa yang akan digunakan
untuk sistem operasi server. Di sini saya pilih English
Selanjutnya pilih lokasi tempat tinggal. Di sini
negara Indonesia tidak ada maka pilih other
Kemudian pilih benua Asia
Selanjutnya pilih Indonesia
Selanjutnya pilih United States
Selanjutnya pemilihan type keybord yang akan
digunakan. Umumnya kalau di Indonesia yaitu menggunakan type keyboard yang
beredar adalah qwerty, Yaitu American English
Selanjutnya konfigurasi jaringan pilih eth0
Selanjutnya isikan hostname sesuai dengan nama
yang di inginkan atau juga bisa memakai defaultnya yaitu debian kemudian enter
Untuk domain name bisa di kosongkan kan saja
Selanjutnya isikan passwordnya untuk user root.
Jika ingin tau lebih nanti bisa di bahas pada bab selanjutnya
Kemudian masukkan paswordnya sekali lagi
Kemudian isikan nama lengkap untuk user baru
Setelah itu masukkan password untuk user baru
yang di buat tadi. Untuk password nya di sarankan untuk menggunakan password
yang berda dari user root tadi. Jika ingin password baru juga tidak apa-apa
Kemudian masukkan passwordnya lagi untuk
konfirmasi
Selanjutnya pilih tempat tinggal untuk untuk
menentukan konfigurasi waktu. Di sini saya pilih western.
Kemudian proses instalasi. Dalam proses ini ada
dua metode yang digunakan yaitu secara otomatis dan manual.
Di sini jika memilih otomatis maka seluruh file
yang ada di hardisk akan di format, dan selanjutnya akan dibuatkan partisi
dengan jumlah dan besar yang di tentukan oleh sistem. Tetapi jika kita memilih
metode manual kita lebih bebas dalam menentukan jumlah partisi dan besar
masing-masing pertisi sesuai yang kita butuhkan.
Di sistem operasi linux memerlukan minimal dua
partisi yaitu, swap dan root. Partisi swap ini berfungsi sebagai virtual memory
dalam kata lain partisi ini yang akan menjadi RAM tambahan di dalam komputer. Dan
partisi ini pada umumnya berukuran 2x ukuran RAM. Dan ada partisi root dengan
simbol / (back slash).
Selain dua partisi yang wajib tadi pada linux
yaitu swap dan root, selanjutnya kita bisa membuat beberapa partisi opsional
seperti /usr, /home, /var, dll. Dan pada instalasi ini saya akan praktek
menggunakan 3 partisi yaitu root (/), swap, dan /home.
Pada masing-masing partisi mempunyai fungsi yang
berbeda-beda. Seperti /home digunakan untuk menyimpan data-data milik user,
/var digunakan untuk menyimpan beberapa file system, dll. Untuk materi tentang
fungsi masing-masing partisi akan dijelaskan lebih lanjut pada bab selanjutnya.
Untuk pemula di sarankan dalam membuat partisi
itu dua saja yaitu root dan swap.
Di sini saya memilih dengan metode manual
kemudian enter
Kemudian pilih hardisk yang akan di beri partisi
Kemudian pilih yes untuk konfirmasi
Kemudian pilih tabel partisi yang free space
untuk membuat partisi baru kemudian enter
Kemudian pilih create a new partition untuk
membuat partisi
Masukkan ukuran partisinya, pertama saya buat
untuk root dahulu yaitu 12 GB
Untuk partisi root ini menggunakan type primary
Kemudian untuk locationnya gunakan beginning
Kemudian enter pada kolom Mount point, pilih
black slash (/) simbol root
Kemudian pada Bootable flag nya harus di on kan
kemudian enter
Selanjutnya buat partisi yang kedua, klik free
space lagi
Masukkan lagi ukurannya di sini saya membuat
partisi untuk swap, saya beri 8 GB
Untuk partisi swap ini kita menggunakan type
logical
Kemudian klik pada use as
Pilih yang swap area kemudian enter
Kemudian pilih done setting up the partition
Pembuatan partisi swap dan root sudah selesai. Selanjutnya
pilih free space lagi untuk pembuatan partisi /home nya.
Untuk partisi home saya menggunakan sisa ukurannya
tadi yaitu 12.2 GB kemudian langsung enter
Untuk type partisi home ini menggunakan primary
Pada Mount point rubah menjadi /home kemudian
pilih done setting
Kemudian pilih Finish partitioning
Selanjutnya ada halaman verifikasi , pilih yes
Jika ada pertanyaan scan another dvd pilih no
Use a network mirror, pilih no
Participate in the package usage survey? No
Selanjutnya menentukan paket apa saja yang ingin
di install. Jika ingin menginstall server nya berbasis text maka cukupcentang
pada stndart system utilites. Namun jika ingin install servernya berbasis GUI,
centang Debian dekstop enviroment dan Standard system utilities. Untuk
menambahkan atau menghilangkan centang, gunakan tombol spasi di keyboard,
kemudian enter. Di sini menginginkan text
Ada pertanyaan install grup boot loader? Yes
Kemudian pilih yang /dev/vda
Terakhir ada perintah untuk merestart maka pilih
continue dan enter
Tunggu prose restartnya jika ada tampilan
seperti ini warna biru kemungkinan besar berhasil
Untuk pengujian, dengan login menggunakan user
yang telah dibuat saat proses installasi. Di sini password yang di ketikkan di
keyboard tidak akan di tampilkan di layar
Jika berhasil maka bisa masuk.