Alamat IP (Intenet Protocol Address atau sering
disingkat dengan IP) merupakan deretan angka biner 32 bit sampai 128 bit yang
dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan
internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4)dan 128 bit (untuk
Ipv6). Selain itu agar setiap perangkat yang menggunakan koneksi internet bisa
menghubungi satu sama lain. Dalam melakukan konfigurasi ip address agar ip
addressnya tidak hilang saat komputer direstart atau agar permanen kita bisa menggunakan
text editor seperti nano, vi, vim dll.
Berikut langkah-langkah nya:
Langkah pertama setting dahulu pada adapter virtualbox
nya. Pada Adapter 1 : Bridge adapter (pilih interface yang terhubung dengan
internet)
Kemudian Adapter 2 : Internal network agar bisa
terhubung ke client virtual
Selanjutnya kalian lihat interface yang aktif di
Debian dengan perintah “ip a” maka akanterlihat
interface yang aktif
Setelah melihat interface yang aktif selanjutnya
kita edit file dengan perintah nano /etc/network/interfaces
File “/etc/network/interfaces.” Untuk
konfigurasi ip address nya dengan memberi script seperti di gambar.
“auto eth0
iface eth0 inet dhcp”
(perintah ini mengatur dhcp pada adapter 1 tadi
jadi server debian mendapatkan request ip address dari sumber internet)
“auto eth1
iface eth1 inet static
address
192.168.29.1/24”
(perintah ini mengatur ip address secara statik
pada adapter 2 tadi agar server debian menjadi dhcp server.
Kemudian simpan konfigurasinya dengan ctrl+x
kemudian pilih yes, enter
Setelah itu coba restart service networknya
dengan perintah “/etc/init.d/networking restart”
Kemudian bisa coba lihat hasilnya dengan
ketikkan perintah “ip a” maka server debian yang eth0 mendapatkan ip address
dari sumber internet dan eth1 ada ip
address yang kita tambahkan tadi
Selanjutnya coba lakukan pengujian dengan ping
ip static yang di tambahkan tadi atau ping ip dns google.