Konfigurasi User Setara dengan Root di Debian 8.11



Pada lab ini membahas tentang membuat user yang setara dengan root. Tujuan membuat user tersebut karena jika tidak bisa menggunakan user root saat melakukan remote server melalui telnet atau ssh mengakibatkan tidak nyaman dan kerepotan juga tidak bisa melakukan mangement server dengan maksimal tanpa user root.

Berikut langkah-langkahnya:

Login ke server, masuk sebagai root

Kemudian install sudo, dengan perintah “apt-get install sudo”. Perlu di perhatikan sebelum melakukan install maka repostory lokal. Jika menggunakan dvd atau offline maka memasukkan dvd-1dan aplikasi tersebut terinstall


Selanjutnya membuat user baru yang akan dijadikan setara dengan root, pada user ini sebaiknya password nya berbeda dengan password user root. Perintahnya “adduser admin” di sini saya membuat user dengan nama admin



Konfigurasi sudo dengan perintah “ nano /etc/sudoers”


Edit file nya dengan menambahkan admin yaitu user yang di tambahkan tadi


Kemudian coba login sebagai user sudo dengan perintah “su admin”


Terakhir uji coba, dengan merubah konfigurasi ip address dengan perintah
 “sudo nano /etc/network/interfaces”


Masukkan password user tersebut maka bisa melakukan konfigurasi. Di sini membuktikan bahwa user admin memiliki hak akses setara dengan root saat menambahkan syntak “sudo” di depan setiap perintahnya



Konfigurasi Membatasi Akses SSH Pada User di Debian 8.11



Pada lab ini membahas tentang membatasi akses user di ssh karena akan menambah keamanan server kita. Jadi di sini nanti akan mengizinkan user tertentu saja yang bisa melakukan remote access. Jadi selain user itu maka tidak bisa meremote server.

Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan:

Pertama login ke server sebagai root

Kemudian menambahkan user yang mempunyai hak akses setara dengan root

Selanjutnya konfigurasi ssh, dengan mengedit file “/etc/ssh/sshd_config” tambahkan script “AllowUsers kits2”. Kits2 adalah user yang telah saya tambahkan tadi setara dengan root, dan AllowUsers adalah perintah untuk mengizinkan user tertentu untuk meremote access. Kemudian simpan konfigurasinya


Restart service ssh nya dengan “service ssh restart”


Terakhir lakukan pengujian dengan login sebagai user kits maka akses denied maka user ini tidak ijinkan untuk akses


Dan lakukan pengujian dengan login sebagai user kits2 maka bisa



Konfigurasi Disable Root Login SSH di Debian 8.11



Pada lab ini saya akan disable root access di SSH agar user yang login ke server SSH tidak langsung login sebagai root dan juga ini adalah salah satu fitur keamanan yang sangat penting yang perlu dilakukan di server. Karena jika password root sampai diketahui atau dibaca oleh orang lain bisa berakibat fatal.

Berikut langkah-langkahnya:

Masuk ke server sebagai root

Selanjutnya konfigurasi ssh, untuk melarang user root login ssh

Dengan perintah “nano /etc/ssh/sshd_config”. Pada “PermitRootLogin no “

Karena opsi untuk mengijinkan user root bisa login ke ssh atau tidak dengan memberikan nilai yes atau no pada opsi tersebut. Karena kita melarang maka “no”. Setelah itu simpan konfigurasinya


Kemudian restart service ssh dengan perintah “/etc/init.d/ssh restart


Selanjutnya menambahkan user, dengan perintah “adduser kits” di  sini saya membuat usernya dengan nama kits


Terakhir lakukan uji coba dengan login menggunakan root maka akses denied


Kedua coba login dengan menggunakan user biasa yang kita buat tadi


Konfigurasi Merubah Default Port SSH di Debian 8.11



Pada lab ini saya akan mencoba merubah port default ssh 22 menjadi 292. Tujuan saya merubah agar orang-orang yang tidak bertanggung jawab tidak bisa membobol server karena kebanyakan semua orang pasti tahu bahwa port default yang digunakan ssh adalah 22. Syarat ketika merubah port nya harus servis lain tidak menggunakan port tersebut. Apabila terdapat service yang sama port nya maka harus mengganti dengan port lain.

Berikut langkah-langkahnya:

Coba tulis perintah netstat –tanp |grep 292 perintah ini digunakan untuk melihat tidak ada service lain yang menggunakan 292


Kemudian merubah port default ssh 22 menjadi 292 di file /etc/ssh/sshd_config setelah selesai mengedit kemudian simpan file dengan ctrl+x kemudian enter dan lakukan restart service ssh nya


Setelah itu lakukan pengujian lagi dengan membuka putty dengan port yang sudah diganti tadi


Pilih yes jika ada notifikasi


Terakhir masuk debian dan coba masuk root



Konfigurasi Remote Access dengan SSH di Debian 8.11



Remote Access adalah salah satu teknologi yang digunakan untuk mengakses suatu system melalui media jaringan. Jadi kita bisa mengkonfigurasi system dimanapun kita berada asalkan terkoneksi ke internet atau jaringan tersebut. Di sini saya coba memakai SSH (Secure Shell) , aplikasi remote server ini sering di gunakan karena memiliki tingkat keamanan yang jauh lebih tinggi. SSH berjalan pada port default yaitu port 22.

Untuk konfigurasinya berikut langkah-langkahnya:

Install dahulu aplikasi ssh server nya, dengan perintah “apt install openssh-server”


Jika ada konfirmasi pilih “y”


Kemudian konfirmasi lagi “y” karena di sini menggunakan offline jadi untuk menginstall paket ini harus memasukkan dvd 1


Caranya di tab peranti, oilih drive optik terus pilih dvd-1 nya kemudian enter


Kemudian muncul notifikasi pilih paksa Unmount


Tunggu sampai proses installasinya selesai


Setelah selesai terinstall selanjutnya konfigurasi ssh nya yaitu di file “/etc/ssh/sshd_config”


Di sini saya memakai defaultnya, jadi hanya membuka pagar di depan port 22 yang artinya mengaktifkan ssh nya. Kemudian simpan konfigurasinya dengan ctrl+x kemudian enter


Kemudian restart service nya dengan perintah “ /etc/init.d/ssh restart atau dengan service ssh restart” bedanya kedua perintahnya tersebut hanya lah pada versinya


Kemudian beri ip address satu jaringan pada sisi client agar komputer server dengan client saling berkomunikasi. Di open network and sharing center, pilih virtualbox host only, klik properties dan pilih ipv4, beri ip satu jaringan dengan server dan isikan dns server nya yaitu menggunakan ip address server juga




Kemudian coba ping dari sisi server apakah sudah terhubung dengan client


Untuk pengujian ssh ini kita memakai aplikasi putty, dengan isikan ip addres server pada hostname dan port nya yaitu 22


Maka akan muncul notifikasi pilih yes


Kemudian coba login dengan memasukkan username dan password nya


Jika sudah masuk ke server, masuk sebagai root dan melakukan konfigurasi sesuai yang diinginkan


Konfigurasi Virtual IP Address Alias Debian 8.11




Pada lab ini hampir sama dengan lab pada sebelumnya konfigurasi ip address agar semua perangkat bisa terhubung satu sama lain. Namun di lab ini kita menginginkan banyak ip dalam suatu komputer. Jadi kita membuat ip address alias yang hanya dengan sebuah NIC bisa membuat lebih dari satu IP Address. Di sini NIC seolah-olah memiliki lebih dari 1 NIC. Di sini saya coba mengkonfigurasi interface eth1 di debian server nya dengan ip address 192.168.29.1/24 dan 172.168.24.1/25.

Langkah pertama masuk root seperti biasanya. Kita konfigurasi nya dengan mengedit file /etc/network/interfaces


Lalu tambahkan perintah seperti di bawah ini

“auto eth1:1
iface eth1: inet static
            address 172.168.24.1/25”

Perintah tersebut berarti saya menambahkan ip secara static di dalam interface eth1untuk interface ip virtual. Kemudian simpan dengan ctrl+x kemudian enter. Jangan lupa setelah menyimpan file melakukan restart pada service network interface agar konfigurasi kita di terima oleh sistem.


Selanjutnya lakukan pengecekan dengan perintah “ip a atau ip add” untuk melihat dan memastikan bahwa ip yang kita tambahkan tadi berhasil atau tidak. Terlihat bahwa pada eth1 terdapat 2 ip address yaitu ip local dan ip virtual nya yang kita tambahkan


Terakhir lakukan uji coba dengan ping pada ip virtual yang kita buat tadi


Konfigurasi IP Address di Debian 8.11




Alamat IP (Intenet Protocol Address atau sering disingkat dengan IP) merupakan deretan angka biner 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4)dan 128 bit (untuk Ipv6). Selain itu agar setiap perangkat yang menggunakan koneksi internet bisa menghubungi satu sama lain. Dalam melakukan konfigurasi ip address agar ip addressnya tidak hilang saat komputer direstart atau agar permanen kita bisa menggunakan text editor seperti nano, vi, vim dll.

Berikut langkah-langkah nya:

Langkah pertama setting dahulu pada adapter virtualbox nya. Pada Adapter 1 : Bridge adapter (pilih interface yang terhubung dengan internet)


Kemudian Adapter 2 : Internal network agar bisa terhubung ke client virtual


Selanjutnya kalian lihat interface yang aktif di Debian dengan perintah  “ip a” maka akanterlihat interface yang aktif

Setelah melihat interface yang aktif selanjutnya kita edit file dengan perintah nano /etc/network/interfaces


File “/etc/network/interfaces.” Untuk konfigurasi ip address nya dengan memberi script seperti di gambar.

“auto eth0
iface eth0 inet dhcp”

(perintah ini mengatur dhcp pada adapter 1 tadi jadi server debian mendapatkan request ip address dari sumber internet)

“auto eth1
iface eth1 inet static
            address 192.168.29.1/24”

(perintah ini mengatur ip address secara statik pada adapter 2 tadi agar server debian menjadi dhcp server.


Kemudian simpan konfigurasinya dengan ctrl+x kemudian pilih yes, enter

Setelah itu coba restart service networknya dengan perintah “/etc/init.d/networking restart”


Kemudian bisa coba lihat hasilnya dengan ketikkan perintah “ip a” maka server debian yang eth0 mendapatkan ip address dari sumber internet dan eth1 ada  ip address yang kita tambahkan tadi


Selanjutnya coba lakukan pengujian dengan ping ip static yang di tambahkan tadi atau ping ip dns google.